Sultan Bayezid Yildirim Ottoman, Penguasa Anatolia dan Balkan
Kematian Sultan Murad I dalam pertempuran di Kosovo membuat pangeran Bayezid naik menjadi pemimpin. walaupun sang sultan menjadi korban tetapi pasukan Ottoman berhasil mengalahkan kerajaan Serbia yang menjadi lawannya. di akhir pertempuran Bayezid segera memanggil adiknya yang masih memimpin sebagian pasukan ke dalam tendanya. ketika masuk sang adik langsung dijerat hingga tewas untuk mengamankan suksesi kesultanan dari ancaman pemberontakan.
Jauh dari kesan muda atau tidak berpengalaman, Bayezid sudah memiliki reputasi sebagai gubernur dan pemimpin yang agresif. ia mewarisi keahlian militer ayahnya yang merupakan pendiri korps Janissaries. seperti lazimnya pergantian pemimpin, awal pemerintahannya diuji dengan beberapa pemberontakan. sebagai Padishah Sultan Ottoman dengan cepat ia menumpas pemberontakan demi pemberontakan dan membuktikan kualitasnya sebagai pemimpin.
Kecepatan gerak pasukannya yang tampak bisa ada di eropa (balkan) dan anatolia (asia kecil) dalam konflik yang berdekatan membuatnya dijuluki yildirim atau kilat. setelah selesai menjaga stabilitas kesultanan dengan menempatkan orang-orang kepercayaannya, Bayezid melancarkan ekspansi wilayah. ia meneruskan usaha ayahnya yang membawa Ottoman dari sebuah kekuatan kecil hingga menjadi yang terbesar di Balkan yang pengaruhnya terasa hingga eropa dan asia.
Sebagai Sultan ia mengambil istri seorang putri Serbia yang memantapkan posisinya di pintu eropa. pernikahan tersebut juga mendatangkan korps kavaleri berat Serbia yang terkenal kuat ke dalam pasukannya. ditambah dengan pasukan Janissaries yang semakin matang, pada saat itu kekuatan militer Ottoman menjadi yang terkuat di kawasan menggantikan Romawi Timur yang masa-masa kejayaannya sudah usai ratusan tahun silam.
Ottoman berhasil menguasai Anatolia dengan mengalahkan penguasa muslim lainnya. untuk menjaga imagenya sebagai kerajaan muslim, Bayezid mengusahakan fatwa dan manuver politis untuk mendapatkan pembenaran atau invasi dan aneksasi yang ia lakukan. ia hanya berhenti merebut wilayah tetangganya ketika takut kehilangan dukungan suku-suku daerah yang prajuritnya menjadi bagian penting dari pasukannya.
Selain itu Bayezid juga menghindari terlihat sebagai musuh bersama bagi kerajaan muslim lain di sekitarnya. apabila situasi mulai panas maka sang sultan akan mengukuhkan imagenya sebagai kesultanan muslim yang taat dan membawa pasukannya menyebrang ke Balkan untuk kembali memerangi kerajaan eropa yang beragama lain. setelah situasi di Anatolia mulai terkontrol maka ia akan kembali memerangi kerajaan tetangganya.
Pada kancah eropa kerajaan Bulgaria hingga Yunani utara dikalahkan oleh Ottoman. pasukannya baru bisa dihentikan di Wallachia oleh nenek moyang Vlad III yang berperang di hutan lebat dan rawa-rawa. pada saat itu Bayezid sudah berkuasa di 2 "dunia" yang terpisah oleh selat Bosporus yakni Anatolia di asia dan Balkan di eropa. tidak selalu mulus, keberadaan pasukannya di satu sisi membuat wilayah di sisi lainnya memberontak.
Tidak tenang dengan keadaan ini Bayezid memanggil semua kepala pemerintahan yang menjadi sekutunya. ia menunjukkan kuasanya dengan memanggil para raja sekaligus dan mengancam apabila ada yang tidak setia terhadapnya. kejadian tersebut membuat kaisar Manuel II dari Byzantine takut dengan keselamatan dirinya sehingga pada panggilan berikutnya ia tidak bersedia datang. akibatnya sang Sultan murka dan mengepung Konstantinopel, ibukota Byzantine.
Untuk menyelamatkan Konstantinopel dari kepungan Ottoman, pasukan salib (crusader) kembali dibentuk di eropa. pasukan koalisi eropa berjumlah hampir sama besar tetapi dapat dikalahkan secara telak oleh Bayezid. korps Janissaries miliknya terbukti mampu bertahan dari serangan kavaleri berat eropa yang ditakuti sehingga bersumbangsih besar terhadap kemenangan. selagi pengepungan diteruskan kembali, fokus pikiran Bayezid dipenuhi urusan lainnya.
Ada seorang penguasa besar lainnya di asia yang memenuhi pikirannya. Bayezid berhubungan dengannya setelah naik takhta. berhadapan dengan seorang penguasa senior yang hampir seumuran dengan almarhum ayahnya, ia diperlakukan bagaikan anak kecil sehingga hubungan antar tetangga ini tidak harmonis. apalagi sebagai sesama penguasa besar gesekan kepentingan politik dan wilayah rawan terjadi seiringan dengan ekspansi kedua kerajaan.
Setelah keruntuhan kerajaan Mamluk yang menjadi buffer diantara keduanya maka surat-menyurat antar keduanya semakin memanas. semakin hari semakin menjadi dengan ejekan serta hinaan secara terselubung. bahan ejekan tidak akan habis karena keduanya mengaku sebagai pejuang agama (Ghazi) tetapi nyatanya sama-sama lebih sering berperang melawan kerajaan muslim lainnya dan mengambil wilayah serta kekayaannya demi kepentingan pribadi.
Pedasnya hubungan mereka berdua membuat Bayezid nekad menyerang beberapa kerajaan kecil yang dilindungi oleh lawannya. hal tersebut membuat penguasa tua tersebut kesal apalagi sekarang Bayezid mulai mengejek harem miliknya, sebuah urusan yang sangat tabu untuk dibicarakan.
Padishah Sultan Bayezid mungkin berpikir bahwa lawannya hanyalah seorang kakek tua yang seharusnya sudah sakit-sakitan di usianya yang hampir 70 tahun. karenanya ia tidak merasa takut, apalagi pada saat itu pasukan Ottoman begitu besar dan merupakan pemenang dalam berbagai konflik. bahkan sanggup meladeni pasukan koalisi eropa sendirian dan menang. suatu prestasi yang menyamai Dinasti Ayyubid pimpinan Saladin beberapa ratus tahun sebelumnya.
Bayezid benar-benar memilih lawan yang berat. adalah Timur dari Kerajaan Timurid yang ia buat kesal. bahkan di usia yang mendekati 70 tahun Timur masih aktif berperang di seantero asia tengah. sejak menguasai Delhi dan menumpas pasukan gajahnya yang terkenal, pasukannya tidak berdiam lama. berturut-turut berperang di Georgia, lalu Syria dengan menghancurkan kota Aleppo dan Damascus. selanjutnya Baghdad menjadi korban dalam sebuah perang brutal.
Hubungan dengan Timur berada di titik nadir ketika keduanya saling melindungi pihak-pihak yang bermusuhan dengan lawannya. Timur mengumpulkan musuh-musuh Ottoman sedangkan Bayezid melindungi pemberontak Timurid. untuk mencairkan suasana dan menghindari perang, Timur menawarkan perdamaian asalkan pemberontak yang bersembunyi di Ottoman dipulangkan.
Pada saat itu Timur sebenarnya agak risih untuk berperang dengan Ottoman yang sedang bertempur melawan kerajaan eropa yang dipromosikan sebagai perang agama oleh Bayezid. tawaran perdamaian ini relatif menguntungkan Ottoman dengan mengamankan lini belakangnya dari serangan lawan, tetapi Bayezid menolaknya. ia semata-mata melihat bahwa perang diantara mereka sebenarnya tidak akan bisa dihindari sehingga menolak berbasa-basi.
Tentu sang Sultan tidak gegabah, ia sudah memperhitungkan apa yang akan terjadi apabila Timur menyerang ketika ia masih sibuk di Balkan. menurutnya biarkan saja pasukan Timurid masuk jauh ke dalam wilayahnya sehingga ia bisa bertempur di wilayah yang sudah dikenal dengan baik oleh pihaknya. ia menggunakan wilayahnya sebagai pancingan. pemikiran ini membuat Bayezid meneruskan perang ke eropa tanpa menunggu balasan surat dari Timurid.
Betul saja, pasukan Timurid dilaporkan bergerak masuk ke dalam wilayah Ottoman. utusan pun dikirim dengan membawa berbagai hadiah sesuai tradisi ketika menyambut penguasa lainnya. dalam pertemuan sang utusan sebagai tuan rumah akan menanyakan niatan lawannya, apakah hendak bertamu ataukah memiliki maksud lainnya (perang). Timur sang penakluk asia tengah sudah masuk jauh ke dalam wilayah Ottoman ketika utusan tersebut berhasil menemukan pasukannya.
Timur menjamu sang utusan tetapi menolak semua hadiah yang diberikan dan bersikeras terhadap beberapa klaim yang selalu diperdebatkan dengan Bayezid. sebagai balasan atas keramahan sang utusan ia memperlihatkan parade militer pasukannya yang terdiri berbagai bangsa yang dibawa dari seluruh daerah taklukannya di seantero asia tengah hingga india.
Parade tersebut tentu mengagumkan, dimulai dari satuan-satuan kavaleri kesukuan asia tengah, kavaleri khas mongol, kavaleri berat persia, kavaleri eropa timur, hingga unta perang dan gajah india berbaris melewati mereka sambil menyatakan sumpah setia kepada Timur. Ottoman tidak terkejut dengan jawaban tersebut, Bayezid menunda pengepungan Kosntantinopel lalu membentuk sebuah pasukan gabungan dari seluruh wilayahnya menuju ke Ankara.
Pihak Ottoman menduga kalau Timur yang memiliki komposisi mayoritas pasukan berkuda akan memilih berperang di sekitar kota Ankara. alasannya karena vitalnya kota tersebut bagi penguasaan Anatolia dan adanya dataran lapang yang luas di sekitarnya yang cocok untuk pertempuran kavaleri. tetapi ketika mereka mencapai Ankara ternyata pasukan Timurid menyerang kota-kota lain di wilayah utara yang kebanyakan adalah hutan dan area pegunungan.
Bayezid yang pasukannya sebagian besar adalah infantri (Janissaries) melihat adanya kesempatan emas dan segera bergerak cepat ke utara. ia berharap bisa memaksakan perang di medan hutan dan gunung yang akan sangat menguntungkan pasukan infantri miliknya melawan pasukan berkuda Timurid. tetapi gerakan Timur jauh lebih cepat dari yang diperkirakan oleh sang Sultan.
Sedari awal pasukan Timur bergerak cepat ke seluruh Anatolia, meratakan kota demi kota secara acak sehingga sulit diperkirakan oleh pasukan pertahanan Ottoman. kecepatan gerak dan tujuannya yang tampak acak membuat pasukan penjaga Ottoman linglung dan malah dihancurkan ketika tidak siap. rahasia dari kecepatan gerak Timurid adalah inti pasukan yang 100% ahli berkuda sehingga mampu melalui medan berat sekalipun dengan cepat.
Sejumlah infantri dan pasukan gajah perang yang lebih lamban secara pintar disembunyikan dari perhatian lawan dan bergerak pada rute yang berlainan dengan induk pasukan berkuda Timurid. tidak sulit menyembunyikan pergerakan kontingen yang berbeda ini karena pasukan utama mereka terus menyerang berbagai kota dan hadir di tempat lainnya sehingga sulit bagi lawan untuk menyadari keberadaan pasukan yang terpisah.
Ketika Timur mendengar pasukan Ottoman bergerak ke utara, ia mungkin tersenyum karena jebakannya mengenai sasaran. dengan segera ia memacu pasukannya bergerak melambung ke selatan mengikuti sungai. jauh di selatan mereka beristirahat beberapa waktu sebelum akhirnya mengarah ke Ankara. dalam perjalanan pasukan Timurid menemukan perkemahan dan sumur buatan Ottoman yang baru melintas beberapa hari sebelumnya, lalu mereka gunakan dengan senang hati.
Pasukan Timurid mencapai Ankara tanpa perlawanan berarti sehingga bebas memilih posisi paling strategis dan menjalankan pengepungan terhadap kota tersebut. Bayezid terkejut ketika mendengar pasukan Timur yang sedang dicarinya di utara ternyata sudah berada di belakangnya dan sedang mengepung Ankara. mau tidak mau ia harus bergerak kembali ke Ankara, setidaknya ia masih yakin pasukannya berjumlah lebih besar daripada lawannya.
Timur sendiri mengetahui bahwa Bayezid berbeda dari lawan-lawannya terdahulu, kelasnya sebagai pemimpin militer berada di level yang sama tinggi. pasukan Ottoman juga lebih besar, kenyang pengalaman perang dan inovatif dengan korps Janissaries yang membuatnya efektif. ia menyadari bahwa pertempuran ini akan jauh lebih berat sehingga sedari awal sudah mengambil pasukan segar dari Samarkand untuk menambah jumlah pasukannya.
Bawahan Timur pun sebenarnya pada awalnya menentang perang karena jumlah pasukan Ottoman jauh lebih besar. apalagi pasukan Timurid sudah 3 tahun berperang tanpa jeda istirahat panjang. ditambah dengan ramalan yang kurang baik, tetapi Timur berkata, "hanya yang Di Atas yang bisa memberikan kemenangan, tidak ada hubungannya dengan jumlah!" ia lalu mencari astrologer lain yang bisa menyimpulkan ramalan yang lebih baik.
Kedua pasukan akhirnya bertemu di Ankara pada 20 Juli 1402.
Tepat pukul 10 siang pertempuran dimulai, tercatat puluhan ribu prajurit meninggal dalam jam pertama pembukaan perang yang berlangsung begitu ganasnya. sedari awal kalah strategi, faktor kelelahan dan kemudian terjepit, infantri Ottoman walaupun bertempur dengan gagah akhirnya harus menerima kekalahan. hasil yang pahit ini dipercepat dengan pengkhianatan pasukan kesukuan Tatars Ottoman yang meruntuhkan moral mereka.
Sultan Bayezid tertangkap beserta dengan seorang anaknya sedangkan sisa pasukan Ottoman yang bisa melepaskan diri dari kepungan melarikan diri ke segala arah. dalam pelarian banyak yang ditolong oleh musuh lamanya sendiri yakni Byzantium (Romawi Timur) ketika hendak menyebrang ke Balkan atau tempat lainnya. persekutuan unik ini terjadi karena keduanya sama-sama takut dengan Timur yang tampak jauh lebih mengerikan dari Ottoman.
Kerajaan eropa di sekitarnya memilih menolong musuh yang sudah dikenal daripada menghadapi musuh baru yang lebih jauh kuat. bahkan angkatan laut Venesia yang bermusuhan dengan Ottoman bersedia menolong dan mengantarkan para pelarian ke wilayah yang aman. berbeda sikap dengan mereka, kerajaan eropa lainnya justru menyambut baik kemenangan Timur atas Bayezid yang membebaskan daratan eropa dari ancaman Ottoman.
Timur menyambut delegasi dari eropa yang membawa ucapan selamat. sudah sejak lama ia berhubungan dengan mereka dan mengharapkan peningkatan hubungan dagang yang lebih baik di kawasannya. pada saat yang bersamaan hampir semua kerajaan di sekitarnya termasuk Byzantium meminta perlindungan (tunduk) kepada Timurid. dalam hal ini tidak seperti Bayezid, Timur tampak cenderung murah hati, luwes dalam pergaulan internasional.
Sisa wilayah Ottoman di Anatolia menjadi bulan-bulanan pasukan Timur yang melanjutkan perang. mereka juga menyerang beberapa kota kerajaan kristiani sekutu Ottoman yang menolak tunduk terhadap kekuasaan Timurid. tidak lama kemudian Timur mengundurkan diri ke Samarkand setelah mengurus daerah kekuasaan barunya tersebut. ia tidak tertarik melakukan perang lebih lanjut terhadap Ottoman asalkan sultan terbarunya bersedia tunduk kepadanya.
Bertentangan dengan yang diberitakan di eropa, Timur memperlakukan Bayezid dan anaknya dengan baik. ia diterima dalam kerajaannya sebagai seorang tamu agung. sayangnya setahun kemudian Bayezid menurun kesehatannya karena berbagi faktor lalu meninggal. Timur berkabung untuknya dan memperbolehkan anak Bayezid untuk terus berlindung di kerajaannya karena diburu oleh saudaranya dalam perang suksesi memperebutkan mahkota Ottoman.
Kemenangan atas Ottoman sendiri menuntaskan perang Timur di barat. ia menambah Anatolia dalam daftar kekuasaannya, menegaskan bahwa tidak ada lawan yang tidak bisa ia kalahkan. dua tahun setelah Ankara, Timur mempersiapkan sebuah perang untuk menuntaskan satu-satunya "masalah" yang masih mengganjal yakni dinasti Ming di China. ia berangkat pada akhir tahun 1404 dalam musim dingin dengan alasan adanya ramalan yang baik.
Kemungkinan kematian Bayezid yang hampir seusia anaknya sendiri membuat Timur menyadari kerapuhan dirinya dan memutuskan untuk bertindak secepatnya selagi "masih ada umur". tetapi kali ini nasihat dari para pemimpin militernya untuk menunggu lewatnya musim dingin terbukti benar. pada tahun itu terjadi musim dingin terberat dalam beberapa masa, akibatnya Timur dan pasukannya terjebak dalam sebuah cuaca ekstrim yang jarang terjadi.
Dalam kondisi yang demikian keras, Timur yang sudah tua jatuh sakit. setelah sekian lama mencoba berbagai macam cara akhirnya para dokternya angkat tangan. sang penguasa dinyatakan meninggal dan jenazahnya diawetkan sebelum dibawa pulang ke Samarkand bersama dengan pasukannya. dinasti Ming pun terselamatkan dari perang setelah berkali-kali gagal membujuk Timur untuk mengakui dinastinya sebagai pengganti resmi dari dinasti Yuan.
Sebelum berita kematian Timur sampai di china, Kaisar dinasti Ming begitu khawatir dengan prospek perang melawan Timurid sehingga memerintahkan untuk membuat armada laut terbesar sebagai persiapan perang. ia bermaksud untuk membuka diri dari isolasi kerajaan-kerajaan Mongol di utara dan barat kekaisaran. cara satu-satunya adalah dengan memanfaatkan jalur laut dan mengajak bangsa lain untuk bertempur melawan Timur.
Karena itu Laksamana Cheng Ho diutus untuk mencari bala bantuan atau tempat pelarian apabila perang dengan Timur berakhir buruk bagi kekaisaran. hal inilah yang menjadi alasan utama dari pembentukan armada laut Ming yang terkenal. namun sebelum sempat digunakan ternyata Timur lebih dulu meninggal sehingga ancaman Timurid hilang sudah. akibatnya armada laut Ming dialihtugaskan untuk menyebarkan pengaruh kekaisaran.
Setelah kematiannya ternyata sosok Timur masih menyimpan banyak cerita. dipercaya sang penguasa besar ini sempat menghantui area makamnya dan meraung-raung di waktu malam. beberapa waktu berlalu sampai seorang pengurus memberanikan diri melaporkan hal aneh tersebut kepada seorang keturunan Timur yang berkuasa. ia lantas memerintahkan tetua agama untuk melakukan penyelidikan dan mencari solusinya agar terhindar dari masalah lanjutan.
Ternyata sang penguasa besar merasa galau karena belum membebaskan para pengrajin yang berada di Samarkand sehingga mereka tidak bisa menghasilkan karya seni indah lainnya. bukan soal perang, warisan ataupun hal lainnya tetapi karena urusan karya seni semata. memang penerus dinasti Timurid begitu sibuk dengan banyak hal lainya sehingga tidak memperhatikan proyek pembangunan yang biasa dijalankan oleh Timur.
Hal tersebut menyebabkan ribuan bahkan belasan ribu pengrajin terbaik di seantero asia tengah dibiarkan menganggur begitu saja. mereka tidak diberikan pekerjaan dan tidak bisa bekerja untuk orang lain karena terikat dengan kerajaan Timurid. setelah mendengarkan pendapat tetua agama maka para pengrajin tersebut dibebaskan oleh penguasa kota. dikisahkan tidak lama setelahnya kompleks makam Timur menjadi tenang.
Bahkan dari alam kematian, sang penguasa besar begitu menghargai karya seni sehingga merasa terusik ketika para pengrajin miliknya tidak bisa lagi berkarya selepas kematiannya. mendengar hal ini mungkin ada benarnya sebuah klaim yang menyebutkan bahwa salah satu motivasi dari Timur untuk berperang adalah untuk menguasai karya-karya seni terkenal yang dimiliki oleh penguasa lainnya, karena ia tidak kuasa untuk tidak menikmatinya di waktu luangnya.
Ikuti juga artikel : Jalannya Pertempuran Ankara, Terbesar di Abad Pertengahan
Sultan Bayezid I, dijuluki Yildirim yang berarti Kilat (Thunderbolt) |
Jauh dari kesan muda atau tidak berpengalaman, Bayezid sudah memiliki reputasi sebagai gubernur dan pemimpin yang agresif. ia mewarisi keahlian militer ayahnya yang merupakan pendiri korps Janissaries. seperti lazimnya pergantian pemimpin, awal pemerintahannya diuji dengan beberapa pemberontakan. sebagai Padishah Sultan Ottoman dengan cepat ia menumpas pemberontakan demi pemberontakan dan membuktikan kualitasnya sebagai pemimpin.
Kecepatan gerak pasukannya yang tampak bisa ada di eropa (balkan) dan anatolia (asia kecil) dalam konflik yang berdekatan membuatnya dijuluki yildirim atau kilat. setelah selesai menjaga stabilitas kesultanan dengan menempatkan orang-orang kepercayaannya, Bayezid melancarkan ekspansi wilayah. ia meneruskan usaha ayahnya yang membawa Ottoman dari sebuah kekuatan kecil hingga menjadi yang terbesar di Balkan yang pengaruhnya terasa hingga eropa dan asia.
Sebagai Sultan ia mengambil istri seorang putri Serbia yang memantapkan posisinya di pintu eropa. pernikahan tersebut juga mendatangkan korps kavaleri berat Serbia yang terkenal kuat ke dalam pasukannya. ditambah dengan pasukan Janissaries yang semakin matang, pada saat itu kekuatan militer Ottoman menjadi yang terkuat di kawasan menggantikan Romawi Timur yang masa-masa kejayaannya sudah usai ratusan tahun silam.
Lihat bulatan merah bernama Osman? 80 tahun kemudian di era Murad I dan Bayezid hampir seluruh Anatolia dikuasai |
Ottoman berhasil menguasai Anatolia dengan mengalahkan penguasa muslim lainnya. untuk menjaga imagenya sebagai kerajaan muslim, Bayezid mengusahakan fatwa dan manuver politis untuk mendapatkan pembenaran atau invasi dan aneksasi yang ia lakukan. ia hanya berhenti merebut wilayah tetangganya ketika takut kehilangan dukungan suku-suku daerah yang prajuritnya menjadi bagian penting dari pasukannya.
Selain itu Bayezid juga menghindari terlihat sebagai musuh bersama bagi kerajaan muslim lain di sekitarnya. apabila situasi mulai panas maka sang sultan akan mengukuhkan imagenya sebagai kesultanan muslim yang taat dan membawa pasukannya menyebrang ke Balkan untuk kembali memerangi kerajaan eropa yang beragama lain. setelah situasi di Anatolia mulai terkontrol maka ia akan kembali memerangi kerajaan tetangganya.
Pada kancah eropa kerajaan Bulgaria hingga Yunani utara dikalahkan oleh Ottoman. pasukannya baru bisa dihentikan di Wallachia oleh nenek moyang Vlad III yang berperang di hutan lebat dan rawa-rawa. pada saat itu Bayezid sudah berkuasa di 2 "dunia" yang terpisah oleh selat Bosporus yakni Anatolia di asia dan Balkan di eropa. tidak selalu mulus, keberadaan pasukannya di satu sisi membuat wilayah di sisi lainnya memberontak.
Tidak tenang dengan keadaan ini Bayezid memanggil semua kepala pemerintahan yang menjadi sekutunya. ia menunjukkan kuasanya dengan memanggil para raja sekaligus dan mengancam apabila ada yang tidak setia terhadapnya. kejadian tersebut membuat kaisar Manuel II dari Byzantine takut dengan keselamatan dirinya sehingga pada panggilan berikutnya ia tidak bersedia datang. akibatnya sang Sultan murka dan mengepung Konstantinopel, ibukota Byzantine.
Tembok kota Konstantinopel mampu bertahan dalam kepungan selama 8 tahun |
Untuk menyelamatkan Konstantinopel dari kepungan Ottoman, pasukan salib (crusader) kembali dibentuk di eropa. pasukan koalisi eropa berjumlah hampir sama besar tetapi dapat dikalahkan secara telak oleh Bayezid. korps Janissaries miliknya terbukti mampu bertahan dari serangan kavaleri berat eropa yang ditakuti sehingga bersumbangsih besar terhadap kemenangan. selagi pengepungan diteruskan kembali, fokus pikiran Bayezid dipenuhi urusan lainnya.
Ada seorang penguasa besar lainnya di asia yang memenuhi pikirannya. Bayezid berhubungan dengannya setelah naik takhta. berhadapan dengan seorang penguasa senior yang hampir seumuran dengan almarhum ayahnya, ia diperlakukan bagaikan anak kecil sehingga hubungan antar tetangga ini tidak harmonis. apalagi sebagai sesama penguasa besar gesekan kepentingan politik dan wilayah rawan terjadi seiringan dengan ekspansi kedua kerajaan.
Setelah keruntuhan kerajaan Mamluk yang menjadi buffer diantara keduanya maka surat-menyurat antar keduanya semakin memanas. semakin hari semakin menjadi dengan ejekan serta hinaan secara terselubung. bahan ejekan tidak akan habis karena keduanya mengaku sebagai pejuang agama (Ghazi) tetapi nyatanya sama-sama lebih sering berperang melawan kerajaan muslim lainnya dan mengambil wilayah serta kekayaannya demi kepentingan pribadi.
Pedasnya hubungan mereka berdua membuat Bayezid nekad menyerang beberapa kerajaan kecil yang dilindungi oleh lawannya. hal tersebut membuat penguasa tua tersebut kesal apalagi sekarang Bayezid mulai mengejek harem miliknya, sebuah urusan yang sangat tabu untuk dibicarakan.
Padishah Sultan Bayezid mungkin berpikir bahwa lawannya hanyalah seorang kakek tua yang seharusnya sudah sakit-sakitan di usianya yang hampir 70 tahun. karenanya ia tidak merasa takut, apalagi pada saat itu pasukan Ottoman begitu besar dan merupakan pemenang dalam berbagai konflik. bahkan sanggup meladeni pasukan koalisi eropa sendirian dan menang. suatu prestasi yang menyamai Dinasti Ayyubid pimpinan Saladin beberapa ratus tahun sebelumnya.
Sayangnya yang menjadi lawan dari Bayezid adalah penguasa yang satu ini |
Bayezid benar-benar memilih lawan yang berat. adalah Timur dari Kerajaan Timurid yang ia buat kesal. bahkan di usia yang mendekati 70 tahun Timur masih aktif berperang di seantero asia tengah. sejak menguasai Delhi dan menumpas pasukan gajahnya yang terkenal, pasukannya tidak berdiam lama. berturut-turut berperang di Georgia, lalu Syria dengan menghancurkan kota Aleppo dan Damascus. selanjutnya Baghdad menjadi korban dalam sebuah perang brutal.
Hubungan dengan Timur berada di titik nadir ketika keduanya saling melindungi pihak-pihak yang bermusuhan dengan lawannya. Timur mengumpulkan musuh-musuh Ottoman sedangkan Bayezid melindungi pemberontak Timurid. untuk mencairkan suasana dan menghindari perang, Timur menawarkan perdamaian asalkan pemberontak yang bersembunyi di Ottoman dipulangkan.
Pada saat itu Timur sebenarnya agak risih untuk berperang dengan Ottoman yang sedang bertempur melawan kerajaan eropa yang dipromosikan sebagai perang agama oleh Bayezid. tawaran perdamaian ini relatif menguntungkan Ottoman dengan mengamankan lini belakangnya dari serangan lawan, tetapi Bayezid menolaknya. ia semata-mata melihat bahwa perang diantara mereka sebenarnya tidak akan bisa dihindari sehingga menolak berbasa-basi.
Tentu sang Sultan tidak gegabah, ia sudah memperhitungkan apa yang akan terjadi apabila Timur menyerang ketika ia masih sibuk di Balkan. menurutnya biarkan saja pasukan Timurid masuk jauh ke dalam wilayahnya sehingga ia bisa bertempur di wilayah yang sudah dikenal dengan baik oleh pihaknya. ia menggunakan wilayahnya sebagai pancingan. pemikiran ini membuat Bayezid meneruskan perang ke eropa tanpa menunggu balasan surat dari Timurid.
Betul saja, pasukan Timurid dilaporkan bergerak masuk ke dalam wilayah Ottoman. utusan pun dikirim dengan membawa berbagai hadiah sesuai tradisi ketika menyambut penguasa lainnya. dalam pertemuan sang utusan sebagai tuan rumah akan menanyakan niatan lawannya, apakah hendak bertamu ataukah memiliki maksud lainnya (perang). Timur sang penakluk asia tengah sudah masuk jauh ke dalam wilayah Ottoman ketika utusan tersebut berhasil menemukan pasukannya.
Timur menjamu sang utusan tetapi menolak semua hadiah yang diberikan dan bersikeras terhadap beberapa klaim yang selalu diperdebatkan dengan Bayezid. sebagai balasan atas keramahan sang utusan ia memperlihatkan parade militer pasukannya yang terdiri berbagai bangsa yang dibawa dari seluruh daerah taklukannya di seantero asia tengah hingga india.
Sadar akan reputasi militer Timur, Bayezid mengumpulkan semua prajurit yang ia miliki |
Parade tersebut tentu mengagumkan, dimulai dari satuan-satuan kavaleri kesukuan asia tengah, kavaleri khas mongol, kavaleri berat persia, kavaleri eropa timur, hingga unta perang dan gajah india berbaris melewati mereka sambil menyatakan sumpah setia kepada Timur. Ottoman tidak terkejut dengan jawaban tersebut, Bayezid menunda pengepungan Kosntantinopel lalu membentuk sebuah pasukan gabungan dari seluruh wilayahnya menuju ke Ankara.
Pihak Ottoman menduga kalau Timur yang memiliki komposisi mayoritas pasukan berkuda akan memilih berperang di sekitar kota Ankara. alasannya karena vitalnya kota tersebut bagi penguasaan Anatolia dan adanya dataran lapang yang luas di sekitarnya yang cocok untuk pertempuran kavaleri. tetapi ketika mereka mencapai Ankara ternyata pasukan Timurid menyerang kota-kota lain di wilayah utara yang kebanyakan adalah hutan dan area pegunungan.
Bayezid yang pasukannya sebagian besar adalah infantri (Janissaries) melihat adanya kesempatan emas dan segera bergerak cepat ke utara. ia berharap bisa memaksakan perang di medan hutan dan gunung yang akan sangat menguntungkan pasukan infantri miliknya melawan pasukan berkuda Timurid. tetapi gerakan Timur jauh lebih cepat dari yang diperkirakan oleh sang Sultan.
Sedari awal pasukan Timur bergerak cepat ke seluruh Anatolia, meratakan kota demi kota secara acak sehingga sulit diperkirakan oleh pasukan pertahanan Ottoman. kecepatan gerak dan tujuannya yang tampak acak membuat pasukan penjaga Ottoman linglung dan malah dihancurkan ketika tidak siap. rahasia dari kecepatan gerak Timurid adalah inti pasukan yang 100% ahli berkuda sehingga mampu melalui medan berat sekalipun dengan cepat.
Sejumlah infantri dan pasukan gajah perang yang lebih lamban secara pintar disembunyikan dari perhatian lawan dan bergerak pada rute yang berlainan dengan induk pasukan berkuda Timurid. tidak sulit menyembunyikan pergerakan kontingen yang berbeda ini karena pasukan utama mereka terus menyerang berbagai kota dan hadir di tempat lainnya sehingga sulit bagi lawan untuk menyadari keberadaan pasukan yang terpisah.
Rute pergerakan pasukan Timurid di tahun yang sama, perhatikan beratnya medan berdasarkan dari topografi wilayah |
Ketika Timur mendengar pasukan Ottoman bergerak ke utara, ia mungkin tersenyum karena jebakannya mengenai sasaran. dengan segera ia memacu pasukannya bergerak melambung ke selatan mengikuti sungai. jauh di selatan mereka beristirahat beberapa waktu sebelum akhirnya mengarah ke Ankara. dalam perjalanan pasukan Timurid menemukan perkemahan dan sumur buatan Ottoman yang baru melintas beberapa hari sebelumnya, lalu mereka gunakan dengan senang hati.
Pasukan Timurid mencapai Ankara tanpa perlawanan berarti sehingga bebas memilih posisi paling strategis dan menjalankan pengepungan terhadap kota tersebut. Bayezid terkejut ketika mendengar pasukan Timur yang sedang dicarinya di utara ternyata sudah berada di belakangnya dan sedang mengepung Ankara. mau tidak mau ia harus bergerak kembali ke Ankara, setidaknya ia masih yakin pasukannya berjumlah lebih besar daripada lawannya.
Timur sendiri mengetahui bahwa Bayezid berbeda dari lawan-lawannya terdahulu, kelasnya sebagai pemimpin militer berada di level yang sama tinggi. pasukan Ottoman juga lebih besar, kenyang pengalaman perang dan inovatif dengan korps Janissaries yang membuatnya efektif. ia menyadari bahwa pertempuran ini akan jauh lebih berat sehingga sedari awal sudah mengambil pasukan segar dari Samarkand untuk menambah jumlah pasukannya.
Bawahan Timur pun sebenarnya pada awalnya menentang perang karena jumlah pasukan Ottoman jauh lebih besar. apalagi pasukan Timurid sudah 3 tahun berperang tanpa jeda istirahat panjang. ditambah dengan ramalan yang kurang baik, tetapi Timur berkata, "hanya yang Di Atas yang bisa memberikan kemenangan, tidak ada hubungannya dengan jumlah!" ia lalu mencari astrologer lain yang bisa menyimpulkan ramalan yang lebih baik.
Kedua pasukan akhirnya bertemu di Ankara pada 20 Juli 1402.
Ankara terletak di bagian bawah peta, sedangkan warna coklat tua mewakili area pegunungan |
Tepat pukul 10 siang pertempuran dimulai, tercatat puluhan ribu prajurit meninggal dalam jam pertama pembukaan perang yang berlangsung begitu ganasnya. sedari awal kalah strategi, faktor kelelahan dan kemudian terjepit, infantri Ottoman walaupun bertempur dengan gagah akhirnya harus menerima kekalahan. hasil yang pahit ini dipercepat dengan pengkhianatan pasukan kesukuan Tatars Ottoman yang meruntuhkan moral mereka.
Sultan Bayezid tertangkap beserta dengan seorang anaknya sedangkan sisa pasukan Ottoman yang bisa melepaskan diri dari kepungan melarikan diri ke segala arah. dalam pelarian banyak yang ditolong oleh musuh lamanya sendiri yakni Byzantium (Romawi Timur) ketika hendak menyebrang ke Balkan atau tempat lainnya. persekutuan unik ini terjadi karena keduanya sama-sama takut dengan Timur yang tampak jauh lebih mengerikan dari Ottoman.
Kerajaan eropa di sekitarnya memilih menolong musuh yang sudah dikenal daripada menghadapi musuh baru yang lebih jauh kuat. bahkan angkatan laut Venesia yang bermusuhan dengan Ottoman bersedia menolong dan mengantarkan para pelarian ke wilayah yang aman. berbeda sikap dengan mereka, kerajaan eropa lainnya justru menyambut baik kemenangan Timur atas Bayezid yang membebaskan daratan eropa dari ancaman Ottoman.
Timur menyambut delegasi dari eropa yang membawa ucapan selamat. sudah sejak lama ia berhubungan dengan mereka dan mengharapkan peningkatan hubungan dagang yang lebih baik di kawasannya. pada saat yang bersamaan hampir semua kerajaan di sekitarnya termasuk Byzantium meminta perlindungan (tunduk) kepada Timurid. dalam hal ini tidak seperti Bayezid, Timur tampak cenderung murah hati, luwes dalam pergaulan internasional.
Sisa wilayah Ottoman di Anatolia menjadi bulan-bulanan pasukan Timur yang melanjutkan perang. mereka juga menyerang beberapa kota kerajaan kristiani sekutu Ottoman yang menolak tunduk terhadap kekuasaan Timurid. tidak lama kemudian Timur mengundurkan diri ke Samarkand setelah mengurus daerah kekuasaan barunya tersebut. ia tidak tertarik melakukan perang lebih lanjut terhadap Ottoman asalkan sultan terbarunya bersedia tunduk kepadanya.
Luisan Timur mengunjungi Bayezid dalam tahanan, tetapi sebenarnya ia diperlakukan jauh lebih baik |
Bertentangan dengan yang diberitakan di eropa, Timur memperlakukan Bayezid dan anaknya dengan baik. ia diterima dalam kerajaannya sebagai seorang tamu agung. sayangnya setahun kemudian Bayezid menurun kesehatannya karena berbagi faktor lalu meninggal. Timur berkabung untuknya dan memperbolehkan anak Bayezid untuk terus berlindung di kerajaannya karena diburu oleh saudaranya dalam perang suksesi memperebutkan mahkota Ottoman.
Kemenangan atas Ottoman sendiri menuntaskan perang Timur di barat. ia menambah Anatolia dalam daftar kekuasaannya, menegaskan bahwa tidak ada lawan yang tidak bisa ia kalahkan. dua tahun setelah Ankara, Timur mempersiapkan sebuah perang untuk menuntaskan satu-satunya "masalah" yang masih mengganjal yakni dinasti Ming di China. ia berangkat pada akhir tahun 1404 dalam musim dingin dengan alasan adanya ramalan yang baik.
Kemungkinan kematian Bayezid yang hampir seusia anaknya sendiri membuat Timur menyadari kerapuhan dirinya dan memutuskan untuk bertindak secepatnya selagi "masih ada umur". tetapi kali ini nasihat dari para pemimpin militernya untuk menunggu lewatnya musim dingin terbukti benar. pada tahun itu terjadi musim dingin terberat dalam beberapa masa, akibatnya Timur dan pasukannya terjebak dalam sebuah cuaca ekstrim yang jarang terjadi.
Dalam kondisi yang demikian keras, Timur yang sudah tua jatuh sakit. setelah sekian lama mencoba berbagai macam cara akhirnya para dokternya angkat tangan. sang penguasa dinyatakan meninggal dan jenazahnya diawetkan sebelum dibawa pulang ke Samarkand bersama dengan pasukannya. dinasti Ming pun terselamatkan dari perang setelah berkali-kali gagal membujuk Timur untuk mengakui dinastinya sebagai pengganti resmi dari dinasti Yuan.
Kekuasaan Timurid secara administratif, pada kenyataannya kekuasannya jauh lebih besar |
Sebelum berita kematian Timur sampai di china, Kaisar dinasti Ming begitu khawatir dengan prospek perang melawan Timurid sehingga memerintahkan untuk membuat armada laut terbesar sebagai persiapan perang. ia bermaksud untuk membuka diri dari isolasi kerajaan-kerajaan Mongol di utara dan barat kekaisaran. cara satu-satunya adalah dengan memanfaatkan jalur laut dan mengajak bangsa lain untuk bertempur melawan Timur.
Karena itu Laksamana Cheng Ho diutus untuk mencari bala bantuan atau tempat pelarian apabila perang dengan Timur berakhir buruk bagi kekaisaran. hal inilah yang menjadi alasan utama dari pembentukan armada laut Ming yang terkenal. namun sebelum sempat digunakan ternyata Timur lebih dulu meninggal sehingga ancaman Timurid hilang sudah. akibatnya armada laut Ming dialihtugaskan untuk menyebarkan pengaruh kekaisaran.
Setelah kematiannya ternyata sosok Timur masih menyimpan banyak cerita. dipercaya sang penguasa besar ini sempat menghantui area makamnya dan meraung-raung di waktu malam. beberapa waktu berlalu sampai seorang pengurus memberanikan diri melaporkan hal aneh tersebut kepada seorang keturunan Timur yang berkuasa. ia lantas memerintahkan tetua agama untuk melakukan penyelidikan dan mencari solusinya agar terhindar dari masalah lanjutan.
Karya seni peninggalan Timurid di Samarkand yang sudah dipugar sesuai kondisi aslinya |
Ternyata sang penguasa besar merasa galau karena belum membebaskan para pengrajin yang berada di Samarkand sehingga mereka tidak bisa menghasilkan karya seni indah lainnya. bukan soal perang, warisan ataupun hal lainnya tetapi karena urusan karya seni semata. memang penerus dinasti Timurid begitu sibuk dengan banyak hal lainya sehingga tidak memperhatikan proyek pembangunan yang biasa dijalankan oleh Timur.
Hal tersebut menyebabkan ribuan bahkan belasan ribu pengrajin terbaik di seantero asia tengah dibiarkan menganggur begitu saja. mereka tidak diberikan pekerjaan dan tidak bisa bekerja untuk orang lain karena terikat dengan kerajaan Timurid. setelah mendengarkan pendapat tetua agama maka para pengrajin tersebut dibebaskan oleh penguasa kota. dikisahkan tidak lama setelahnya kompleks makam Timur menjadi tenang.
Bahkan dari alam kematian, sang penguasa besar begitu menghargai karya seni sehingga merasa terusik ketika para pengrajin miliknya tidak bisa lagi berkarya selepas kematiannya. mendengar hal ini mungkin ada benarnya sebuah klaim yang menyebutkan bahwa salah satu motivasi dari Timur untuk berperang adalah untuk menguasai karya-karya seni terkenal yang dimiliki oleh penguasa lainnya, karena ia tidak kuasa untuk tidak menikmatinya di waktu luangnya.
The Byzantine palace gates of the Ottoman capital of Brusa were carried off to Samarkand, where they were much admired by Clavijo. Ibn Khaldun, who met him outside Damascus in 1401 wrote:
"This king Timur is one of the greatest and mightiest kings...he is hightly intelligent and very perspicacious, addicted to debate and argument about what he knows and also about what he does not know!"
Ikuti juga artikel : Jalannya Pertempuran Ankara, Terbesar di Abad Pertengahan
Wow keren
ReplyDeleteSangat pantas bila namanya setara dengan genghis khan dan alexander
Lhoh, kok malah menurut saya muncul mitos baru dengan adanya cerita tentang suara raungan sang Sultan dr makamnya? Katanya bebas mitos hayooooo.....
ReplyDeleteMitos (bahasa Yunani: μῦθος— mythos) atau mite (bahasa Belanda: mythe) adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya.
DeleteKalau Raja Timur dan Sultan Bayezid bersatu, mungkin Konstantinopel bisa mereka taklukan
ReplyDeletesayangnya melihat dari agenda dan kepentingan yang sangat berbeda, hal ini tampaknya nyaris mustahil terjadi.
Deleteulasan menarik
ReplyDeleteEmangnya bener sultan bayazid nyerang kerajaan muslim lain? kalo beda sekte sih wajar karena dulu syi'ah dan sunni sering berperang,apalagi udah beda akidah
ReplyDeletemint tolong dibenerin lagi penulisanna....setahu saya sultan bayazid tidak seperti yg mimint ceritakan
the sultan began unifying Anatolia under his rule. Forcible expansion into Muslim territories could have endangered the Ottoman relationship with the gazis, who were an important source of warriors for this ruling house on the European frontier. Thus Bayezid began the practice of first securing fatwas, or legal rulings from Islamic scholars, to justify wars against these Muslim states. However, Bayezid suspected the loyalty of his Muslim Turkoman followers, so he relied heavily on his Serbian and Byzantine vassal troops in these conquests.[8]
DeleteIn a single campaign over the summer and fall of 1390, Bayezid conquered the beyliks of Aydin, Saruhan and Menteshe. His major rival Sulayman, the emir of Karaman, responded by allying himself with the ruler of Sivas, Kadi Burhan al-Din and the remaining Turkish beyliks. Nevertheless, Bayezid pushed on and overwhelmed the remaining beyliks (Hamid, Teke, and Germiyan), as well as taking the cities of Akşehir and Niğde, as well as their capital Konya from the Karaman. At this point, Bayezid accepted peace proposals from Karaman (1391), concerned that further advances would antagonize his Turkoman followers and lead them to ally with Kadi Burhan al-Din. Once peace had been made with Karaman, Bayezid moved north against Kastamonu which had given refuge to many fleeing from his forces, and conquered both that city as well as Sinop.[9] However, his subsequent campaign was stopped by Burhan al-Din at the Battle of Kırkdilim.